Analisa Bank BRI (BBRI) – Konsisten Profit dan Pertumbuhan Besar

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, kode saham BBRI. Didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Setelah jaman kemerdekaan, BRI diakui sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Pada tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas, dengan kepemilikan saham 100% oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003 go public di mana Pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya.

Pemegang saham Pemerintah Indonesia 56,75% dan Publik 43,25%.

Segment Usaha Bank BRI

Tabel 1. BBRI – Segment usaha

Bisnis Mikro. Melayani nasabah individual dan pengusaha mikro. Juga mendukung program Pemerintah dalam memberdayakan usaha masyarakat. Di tahun 2017 Segmen Mikro masih menyumbang revenue dan profit paling besar, meskipun pertumbuhannya kecil. Kontribusi profit 54%, kontribusi revenue 46%, dan kontribusi aset 21%.

Bisnis Ritel. Melayani wirausaha kecil dan menengah (UKM) antara lain layanan pembiayaan konsumer dan komersial.  Segmen Ritel memberikan kontribusi nomer 2 dengan pertumbuhan yang lebih besar, di mana ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengejar pertumbuhan market share UKM. Kontribusi profit 31%, kontribusi revenue 35%, dan kontribusi aset 24%.

Bisnis Korporasi. Melayani korporasi besar dan institusi seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun non-BUMN.  Kontribusi profit 3%, kontribusi revenue 8%, dan kontribusi aset 15%.

Bisnis Entitas Anak. Meliputi perbankan konvensional dan syariah, layanan remitansi, asuransi jiwa, dan layanan pembiayaan.  Kontribusi profit 2%, kontribusi revenue 4%, dan kontribusi aset 4%. Anak perusahaan:

  • PT Bank BRI Syariah Tbk (saham 73%)
  • PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (saham 87%)
  • BRI Remittance Co. Ltd (saham 100%)
  • PT Asuransi BRI Life (saham 91%)
  • PT BRI Multifinance Indonesia (saham 99%)
  • PT BahanaArtha Ventura (saham 35%)

Kinerja Bisnis Bank BRI yang Sangat Bagus

Sebagai referensi, artikel-artikel berikut ini berisi penjelasan tentang istilah-istilah, dasar-dasar analisa laporan keuangan, dan metode valuasi saham:

Data laporan keuangan tahun 2008 sampai 2017. Meliputi Aset, Liabilitas, Equitas, Pendapatan (Revenue), Laba Kotor, Laba Usaha, Laba Bersih (Profit), Gross Margin, Net MArgin, ROA, ROE, Asset Turnover, Financial Leverage, DER, CAR, dan NPL.

Tabel 2. BBRI – Kinerja Perusahaan

Berdasarkan data 2017, Bank BRI menjadi bank dengan Aset terbesar di Indonesia, sebesar 1.126 Trilyun rupiah. ROE masih tinggi sebesar 17%, meskipun menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini wajar karena berkaitan erat dengan konsidi ekonomi nasional, namun tetap saja BRI menghasilkan keuntungan yang besar.

Dari sisi kesehatan Bank, BRI sangat sehat dengan angka CAR (Capital Adequacy Ratio atau rasio kecukupan modal) 23% dan NPL (non performing loan atau kredit bermasalah) 2,1%.

Pertumbuhan Bisnis Bank BRI

CAGR 1 tahun adalah pertumbuhan tahun 2016 – 2017. CAGR 9 tahun adalah rata-rata pertumbuhan majemuk tahun 2008 – 2017. Data pertumbuhan meliputi Aset, Liabilitas, Equitas, Pendapatan (Revenue), Laba Kotor, Laba Usaha, Laba Bersih (Profit), dan Harga Saham.

Tabel 3. BBRI – Pertumbuhan

Dari data tabel 3 di atas, terlihat pertumbuhan yang besar dan konsisten. Memang pertumbuhan tahun 2017 tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, namun itu bisa dimaklumi karena ini berkaitan dengan kondisi perekonomian.

Dalam jangka panjang (CAGR 9 tahun) pertumbuhaan pendapatan (revenue) 16% itu termasuk tinggi. Dan pertumbuhan laba bersih (profit) yang 19%, melebihi pertumbuhan pendapatan itu menunjukkan perusahaan semakin efisien.

Yang menarik adalah pertumbuhan equitas sebesar 25% dan harga saham 26%. Pertumbuhan yang fantastis. Ada pelajaran dan kebijaksanaan yang terbukti di sini, di mana dalam jangka panjang harga saham akan mengikuti kinerja bisnisnya. Ada kesejajaran antara pertumbuhan Equitas dan kenaikan harga saham.

Kinerja Market dan Harga Saham BBRI

Tabel 4. BBRI – Kinerja Market dan Harga Saham

Seperti telah dibahas di atas, kenaikan harga saham yang besar sebanding dengan kenaikan equitas (book value). Teringat dengan Laporan Tahunan Perusahaan Warren Buffet – Berkshire Hathaway, di mana terlihat kesejajaran antara pertumbuhan Book Value dan Kenaikan harga saham ketika keduanya disandingkan bersebelahan.

Yang lebih menguntungkan lagi dari investasi di saham BBRI ini, selain return harga saham jangka panjang yang 26% itu, investor juga mendapatkan dividen dengan yield rata-rata sebesar 2%.

Grafik 5. BBRI – Grafik Harga Saham

Valuasi Harga Saham BBRI

Data per 31 Mei 2018

Harga Saham = 3.080 
PER (annualized) = 12.83 
PBV = 2.37

Metode Relative PER

Nilai rata-rata dan CAGR diambil dari data tahun 2008 sampai 2017.

Expected Harga Saham
= Expected PER x Expected EPS
= Rata-rata PER x EPS 2017 (1 + CAGR EPS)
= 11,2 x 235 x (1 + 19%)
= 3.132

Margin of Safety (MOS)
= (Expected Harga Saham - harga saham) / harga saham
= (3.132 - 3.080)/3.080
= 2%

Metode Relative PBV

Expected Harga Saham
= Expected PBV x Expected BV/share
= Rata-rata PBV x BV/share 2017 (1 + CAGR BV/share)
= 2,8 x 1357 x (1 + 25%)
= 4750

Margin of Safety (MOS)
= (Expected Harga Saham - harga saham) / harga saham
= (4750 - 3.080)/3.080
= 54%

Dengan metode valuasi relative PER diperoleh MOS 2%. Dan dengan metode valuasi relative PBV diperoleh MOS 50%. Saya belum menghitung dengan metode valuasi Discounted Free Cash Flow (DFCF).

Kesimpulan

Dengan melihat konsisten bagusnya kinerja fundamental dan kinerja market (harga saham), maka membeli saham BBRI di harga berapapun sepertinya masih make sense dengan catatan pembelian dilakukan secara teratur sehingga akan meliputi ketika harga sahamnya tinggi maupun rendah sehingga investor akan mendapatkan posisi yang rata-rata. Namun investor bisa memaksimalkan return investasi dengan membeli ketika harganya sedang rendah.

Berdasarkan kedua metode valuasi di atas, harga saham BBRI sekarang ini masih memberikan bantalan keamanan (MOS), walaupun metode relative PER hanya memberikan MOS 2%. Jadi menurut saya, harga saham BBRI sekarang ini tergolong wajar.

Untuk lebih detail tentang perbandingan BBRI dengan BBCA, BMRI, dan BBNI silahkan baca Perbandingan 4 Bank Terbesar: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI – Mencari yang Terbaik.

Saya kutip kembali prinsip Warrent Buffet

It’s far better to buy a wonderful company at a fair price, than a fair company at a wonderful price

Yang artinya kira-kira

Lebih baik investasi di perusahaan yang luar biasa dengan harga saham yang wajar, daripada di perusahaan yang biasa-biasa saja walaupun dengan harga saham yang murah

Silahkan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *