Analisa Bank Mandiri (BMRI) – Blue Chip Terbesar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, kode saham BMRI. Berdiri pada tahun 1998 yang merupakan gabungan dari 4 bank milik Pemerintah Indonesia yaitu Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor Indonesia. Dengan nilai aset tahun 2017 sebesar 1,125 trilyun, menjadikan BMRI tetap sebagai Bank Blue Chip terbesar, hanya kalah tipis oleh Bank BRI yang asetnya 1,126 trilyun.

Go Public tahun 2003. Saat ini pemegang saham Pemerintah Indonesia 60% dan Publik 40%. Dengan komposisi pemegang saham mayoritas Pemerintah Indonesia, menjadikan BMRI sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) andalan Indonesia.

Segment Usaha Bank Mandiri

Segment #1. Wholesale – Korporasi. Meliputi kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan transaksi-transaksi lainnya milik nasabah korporasi, baik BUMN maupun badan usaha swasta. Kriteria segmentasi untuk corporate banking adalah debitur yang memiliki Gross Annual Sales (GAS) > Rp2 triliun. Kontribusi Profit 31%, kontribusi Revenue 18%, dan kontribusi aset 23%.

Segment #2. Wholesale – Komersial. Meliputi kredit yang diberikan dengan skala menengah dan sektor otomotif, simpanan nasabah dan transaksi-transaksi lainnya milik nasabah komersial. Kriteria segmentasi untuk commercial banking adalah debitur yang memiliki GAS di atas Rp50 miliar sampai dengan Rp2 triliunKontribusi Profit 3%, kontribusi Revenue 13%, dan kontribusi aset 13%.

Segment #3. Kelembagaan. Meliputi kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan transaksi – transaksi lainnya milik nasabah lembaga pemerintah dan dana pensiun BUMN. Kontribusi Profit 5%, kontribusi Revenue 3%, dan kontribusi aset 1%.

Segment #4. Retail. Terdiri dari segmen konsumer/individual, segmen mikro, Small Medium Entreprise/SME, dan Wealth. Segmen retail
banking ini termasuk kredit yang diberikan kepada badan usaha atau individu dengan skala mikro hingga kecil. Kontribusi Profit 3%, kontribusi Revenue 13%, dan kontribusi aset 13%.

Segment #5. Treasury. terkait dengan kegiatan treasury Bank termasuk transaksi valuta asing, money market, fixed income, bisnis perbankan internasional, pasar modal, supervisi Kantor Luar Negeri. Kontribusi Profit 24%, kontribusi Revenue 6%, dan kontribusi aset 11%.

Segment #6. Kantor pusat. Mengelola aset dan liabilitas Grup selain yang telah dikelola oleh segmen operasi lainnya termasuk menerima alokasi biaya atas penyediaan jasa servis secara sentralisasi kepada segmen lainnya serta pendapatan/biaya yang tidak teralokasi ke pelaporan segmen lainnya. Kontribusi Profit -61%, kontribusi Revenue 1%, dan kontribusi aset 19%.

Segment #7. Entitas Anak – Syariah.  Kontribusi Profit 1%, kontribusi Revenue 5%, dan kontribusi aset 8%.
Segment #8. Entitas Anak – Asuransi.  Kontribusi Profit 4%, kontribusi Revenue 8%, dan kontribusi aset 3%.
Segment #9. Entitas Anak – Selain Syariah dan Asuransi.  Kontribusi Profit 2%, kontribusi Revenue 3%, dan kontribusi aset 3%.

Tabel 1. BMRI Kinerja Segments

Catatan kinerja 2017. Segment paling besar berdasarkan kontribusi revenue dan profit adalah Retail. Segmen retail ini juga tumbuh.  Dari segmen wholesale (Korporasi dan Komersial), tercatat penurunan baik revenue maupun profit, dan tetap menjadi nomer 2 berdasarkan kontribusi revenue dan profit.

Kinerja Bisnis Bank Mandiri

Sebagai referensi, artikel-artikel berikut ini berisi penjelasan tentang istilah-istilah, dasar-dasar analisa laporan keuangan, dan metode valuasi saham:

Data laporan keuangan tahun 2008 sampai 2017. Meliputi Aset, Liabilitas, Equitas, Pendapatan (Revenue), Laba Kotor, Laba Usaha, Laba Bersih (Profit), Gross Margin, Net MArgin, ROA, ROE, Asset Turnover, Financial Leverage, DER, CAR, dan NPL.

Tabel 2. BMRI Kinerja Fundamental

Catatan kinerja 2017. Setelah bertahun-tahun menduduki posisi bank dengan aset paling besar, di tahun 2017 ini (aset 1,125 trilyun)  posisi digeser oleh bank BRI (Aset 1,126). ROE sebesar 13%, naik dari tahun 2016.

Dari sisi kesehatan Bank Mandiri sangat sehat dengan angka CAR (Capital Adequacy Ratio atau rasio kecukupan modal) 21.6%. NPL (non performing loan atau kredit bermasalah) masih tinggi 3,5%, meskipun membaik dari tahun 2016.

Pertumbuhan Bisnis Bank Mandiri

CAGR 1 tahun adalah pertumbuhan tahun 2016 – 2017. CAGR 9 tahun adalah rata-rata pertumbuhan majemuk tahun 2008 – 2017. Data pertumbuhan meliputi Aset, Liabilitas, Equitas, Pendapatan (Revenue), Laba Kotor, Laba Usaha, Laba Bersih (Profit), dan Harga Saham.

Tabel 3. BMRI Pertumbuhan

Dari data tabel 3 di atas, terlihat pertumbuhan yang cukup besar dan konsisten. Memang pertumbuhan tahun 2017 tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, namun itu bisa dimaklumi karena ini berkaitan dengan kondisi perekonomian.

Dalam jangka panjang (CAGR 9 tahun) pertumbuhaan pendapatan (revenue) 14% itu lumayan tinggi. Dan pertumbuhan laba bersih (profit) yang 17%, melebihi pertumbuhan pendapatan itu menunjukkan perusahaan semakin efisien.

Dan juga patut diperhatikan, pertumbuhan equitas sebesar 21% dan harga saham 26%. Pertumbuhan yang fantastis. Namun dengan melihat pertumbuhan harga saham yang lumayan melebih pertumbuhan equitas, mengindikasikan bahwa harga saham cukup mahal.

Kinerja Market dan Harga Saham BMRI

Tabel 4. BMRI Kinerja Market dan Harga Saham

Dengan CAGR (9 tahun, dari 2008 sampai 2017) harga saham sebesar 26% dan dividen yield 2%, menjadikan hasil investasi di saham BMRI ini sangat memuaskan. Nilai-nilai PER dan PBV di atas akan kita pakai untuk melakukan valuasi, memperkirakan harga wajar saham BMRI.

Catatan, PEG (perbandingan antara PER dan pertumbuhan profit) cukup besar yaitu 2,7. Itu menunjukkan bahwa PER terlalu tinggi jika dibandikan dengan pertumbuhan profit, dan itu berarti harga sahamnya cukup mahal.

Grafik 5. BMRI Grafik Harga Saham

Valuasi Harga Saham BMRI

Data per 31 Mei 2018

Harga Saham = 7.050
PER (annualized) = 14.04
PBV = 2.03

Metode Relative PER

Nilai rata-rata dan CAGR diambil dari data tahun 2008 sampai 2017.

Expected Harga Saham
= Expected PER x Expected EPS
= Rata-rata PER x EPS 2017 (1 + CAGR EPS)
= 13,2 x 459 x (1 + 7%)
= 6.483

Margin of Safety (MOS)
= (Expected Harga Saham - harga saham) / harga saham
= (6.483 - 7.050)/7.050
= -8%

Metode Relative PBV

Expected Harga Saham
= Expected PBV x Expected BV/share
= Rata-rata PBV x BV/share 2017 (1 + CAGR BV/share)
= 2,3 x 3571 x (1 + 19%)
= 9774

Margin of Safety (MOS)
= (Expected Harga Saham - harga saham) / harga saham
= (9.774 - 7.050)/7.050
= 39%

Dengan metode valuasi relative PER diperoleh MOS -8%. Dan dengan metode valuasi relative PBV diperoleh MOS 39%. Saya belum menghitung dengan metode valuasi Discounted Free Cash Flow (DFCF).

Catatan: Dari data historical PBV di tabel 4, nilai PBV tidak terlalu berubah significant terhadap perubahan harga saham. Jadi dalam valuasi ini lebih relevan menggunakan metode valuasi relative PER daripada metode valuasi relative PBV.

Kesimpulan

Bank Mandiri adalah bank yang bagus dan besar. Kinerja Fundamental perusahaan juga bagus, meskipun pertumbuhannya tidak fantastis. Namun kenaikan harga saham yang fantastis, CAGR 9 tahun (2008 sampai 2017) sebesar 26%, itu terlalu besar. Terutama jika dibandingkan dengan petumbuhan fundamentalnya, di mana CAGR equitas 21% dan CAGR net Profit 17%. Menjadikan harga saham BMRI cukup mahal. Apalagi dengan valuasi (metode relative PER) menghasilkan Margin of Safety (MOS) -8%.

Dari indikator PEG juga nilainya terlalu tinggi, yaitu 2,7. Peluang yang menarik kalau nilai PEG di bawah 1, itu artinya walaupun PER tinggi tapi pertumbuhan laba lebih tinggi. Sementara itu untuk case saham BMRI ini, pertumbuhan laba (CAGR 17%) tidak sebesar nilai PER.

Untuk lebih detail tentang perbandingan BMRI dengan BBRI, BBCA, dan BBNI silahkan baca Perbandingan 4 Bank Terbesar: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI – Mencari yang Terbaik.

Untuk saat ini harga wajar saham BMRI relatif lebih kecil daripada harga saham sekarang. Jadi belum menarik untuk dibeli. Saya monitor saya saham Blue Chip ini, menunggu waktu yang tepat untuk memberikan penawaran harga discount yang lumayan.

Silahkan share artikel ini

One thought on “Analisa Bank Mandiri (BMRI) – Blue Chip Terbesar”

  1. Selamat siang Pak, mau tanya, untuk Pendapatan BMRI, angka-angkanya Bapak source nya darimana ya Pak , kok bisa besar-besar begitu. Saya coba input berdasarkan Laporan Keuangan dari IDX, kok hasilnya kecil-kecil

    Contoh : 75 T ( 2017 ), 74 T ( 2016 ), dan 67 T ( 2015 )

    Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *