Keuntungan Investasi Saham di Bursa Indonesia tergolong besar, rata-rata 16% per tahun. Ditambah rata-rata dividen yield 2%, memberikan total return 18% per tahun. Bandingkan dengan return investasi yang lainnya untuk mendapatkan perbandingan yang lebih jelas.
Berikut ini adalah nilai IHSG (Index Harga Saham Gabungan) dari Bursa Saham Indonesia, dari tahun 1985 sampai tahun 2016. Data utama diambil dari website BEI. Saya sertakan juga CAGR (Compound Annual Growth Rate atau Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan) untuk tahun ke-1, 2, 3, 4, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30.
Cara mendapatkan Keuntungan Investasi Saham: Fokus Jangka Panjang
Untuk mendapatkan keuntungan investasi saham yang sebesar kinerja IHSG, dapat dilakukan dengan membeli semua saham yang ada di bursa saham Indonesia dengan komposisi yang sama. Ini adalah cara investasi yang paling mudah, tanpa ada analisa apapun, namun butuh uang yang cukup besar agar portfolio mencakup semua saham yang ada market. Untuk jaman sekarang, cara praktisnya bisa dengan membeli reksadana Index.
- Kinerja tahunan, naik turunnya bisa sangat drastis. Ada tahun-tahun yang naiknya sangat tinggi, seperti tahun 1988, 1993, 1999, dan 2009 yang naik lebih dari 60% dalam setahun. Juga ada tahun-tahun yang jatuh sangat dalam, seperti tahun 1991, 1994, 1997, 2000, dan 2008 yang jatuh lebih dari 20% dalam setahun. Artinya apa? Investasi jangka pendek beresiko lebih tinggi, meskipun ada waktu-waktu dapat return/hasil/untung yang tinggi juga.
- Semakin panjang periode investasi, kinerja semakin kecil fluktuasinya. Alias semakin tabil. Lihat CAGR 10 tahun ke atas, tidak ada return negatif. Artinya apa? Investasi jangka panjang beresiko lebih kecil, dan return semakin pasti.
- Kesimpulannya: semakin panjang jangka waktu investasi saham, maka semakin kecil resikonya, dan semakin pasti return-nya. Jadi, ayo investasi di bursa saham Indonesia!
Memaksimalkan Keuntungan Investasi Saham ketika Market Jatuh
- Lihat tahun-tahun yang kinerjanya negatif seperti tahun 1991 dan 1994. Setelah pasar jatuh (return negatif), tahun depannya pasti naik (return positif).
- Untuk kejatuhan pasar tahun 1997 dan 2000, butuh dua tahun untuk balik arah menjadi positif. Seperti kita ketahui, tahun 1997 Indonesia mengalami krisis besar (kita kenal dengan krismon, krisis moneter). Dan tahun 2000 adalah krisis global, kejatuhan pasar karena krisis dotcom.
- Kesimpulan: setiap kejatuhan pasar, pasti akan diikuti dengan kenaikan di tahun depannya. Jadi, ayo tambah investasi ketika harga-harga jatuh dan orang-orang ketakutan akan krisis!
Menarik sekali analisanya. Saya jadi tertarik untuk mulai melakukan investasi saham. Bukan atau belum trading saham tentunya.
sayapun Pak….caiyo….
Mantabs ulasannya.. bentar lg buka kelas 🙂
Mantap ulasannya….sering2 kasih pencerahan ttg yg ginian gan